Konsep Subnetting dan Subnet Mask

Subnetting, dalam ilmu jaringan komputer tentu kita sangat perlu mengenal dan menguasai teknik subnetting, yaitu teknik segmentasi atau pemecahan jaringan berdasarkan perhitungan subnet mask dan ip address. Alangkah lebih baik jika anda pertama membaca IP Address dan Pembagian Kelas-kelasnya agar dapat mengerti perbedaan pengalamatan ip address secara default dan 
pengalamatan ip address berdasarkan perhitungan subnetting.

Fungsi subnetting adalah untuk melakukan segmentasi jaringan secara lebih spesifik, bila anda telah membaca konsep pengalamatan ip address, dalam satu network sebuah ip address kelas C memiliki total 256 ip, dikurangi dua ip untuk host dan broadcast, maka host yang aktif adalah 254 ip address. Apabila kita menggunakan sistem pengalamatan ip address dalam suatu jaringan yang nyata maka dalam jaringan tersebut berlaku 254 ip address dapat digunakan dalam semua skema jaringan tersebut.


Teknik subnetting mampu melakukan segmentasi secara lebih dalam sampai jumlah host yang aktif hanya ada dua, yaitu pada CIDR Prefix /30. Apa maksudnya dua host? jika menggunakan pengalamatan ip address secara default misal router memiliki ip 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 (dalam subnetting = /24) maka semua sisa ip dari mulai 192.168.1.2 sampai 192.168.1.253 dapat digunakan pada client jaringan, sedangkan jika kita menggunakan subnetting CIDR Prefix /30, jika misal ip router adalah 192.168.1.1, maka ip yang tersisa hanyalah 192.168.1.2, hanya ip 192.168.1.2 ini yang bisa digunakan di perangkat lain yang terhubung dengan interface router yang diberi ip address 192.168.1.1/30. 

Bagaimana bisa dua? kenapa jadi sedikit? Mari kita ulas.

Alasan Melakukan Subnetting

Kita telah tau sedikit tentang subnetting, tapi beberapa perlu diketahui beberapa alasan kenapa kita memang perlu melakukan subnetting dalam jaringan.
  1. Efisiensi IP Address
  2. Meningkatkan Keamanan dengan Keterbatasan Jumlah Host
  3. Manajemen IP Address lebih terkontrol
  4. Sudah menjadi standar manajemen IP Address yang banyak digunakan para network admin
  5. dll, dll.

Macam-Macam Subnetting

Sebetulnya subnetting itu hanya satu, semuanya menggunakan tata cara perhitungan yang sama, tapi sebagai pengingat untuk mempermudah penggunaan dan melakukan manajemen, terutama bagi orang-orang yang sering terlibat dengan project-project, macam-macam subnetting berikut dibagi berdasarkan kelas ip address, mungkin akan berguna :
  • Subnetting Kelas A : Prefix /1 sampai Prefix /15
  • Subnetting Kelas B : Prefix /16 sampai Prefix /23
  • Subnetting Kelas C : Prefix /24 sampai Prefix /30
Sebetulnya lebih mudah melihatnya pada Subnetting calculator yang sudah tersebar banyak di internet. Tapi untuk mengerti hasil dari subnetting calculator tersebut, kita perlu tahu dulu seperti apa konsep perhitungan subnetting.

Proses Subnetting

Dalam melakukan perhitungan subnetting perlu diketahui bahwa dalam sebuah subnet terdapat beberapa parameter yang perlu di perhatikan, yaitu:
  1. Jumlah Subnet
    Yaitu jumlah segmentasi jaringan yang dihasilkan dari subnetting prefix tertentu, dilihat dari satu kelas ip address, misalkan dari 192.168.1.0/25. Prefix /25 adalah subnet kelas C, terdapat 2 kelompok subnet dalam satu network kelas C, Satu Network kelas C berjumlah 256 IP, Maka jumlah subnet /25 adalah 2 Subnet dengan 128 Host per Subnet. 
  2. Jumlah Blok Subnet
  3. Jumlah Host Per Subnet atau jumlah ip valid
  4. IP Network Per Subnet
  5. IP Boradcast Per Subnet
  6. Valid IP Per Subnet

Konsep Perhitungan Subnetting

Jika anda telah membaca konsep pengalamatan ip address dan memahaminya, maka akan sangat bermanfaat dalam memahami artikel ini, karena perhitungan nya sangat mirip. Kita ketahui bahwa ip address itu terdiri dari 4 oktet, dan setiap oktet terdiri dari masing-masing 8 bit bilangan binner. Tadi telah dijelaskan terdapat tiga jenis subnetting, yaitu subnet kelas A, kelas B, dan Kelas C. IP Kelas A memiliki 1 oktet pertama net id, dan 3 oktet sisanya sebagai host id, ip kelas B memiliki 2 oktet pertama sebagai net id, dan 2 oktet sisanya sebagai host id, dan kelas C memiliki 3 oktet pertama sebagai network id dan 1 oktet terakhir sebagai host id. seperti berikut:

N . N . N . H
11111111.11111111.11111111.00000000

N . N . H . H
11111111.11111111.00000000.00000000

N . H . H . H
11111111.00000000.00000000.00000000

Sedangkan daftar Subnetting dan subnet mask yang dapat dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat dalam Tabel Subnetting Berikut:

Tabel Subnetting Kelas A

 Subnet Mask 
 CIDR Prefix 
 Jumlah Subnet 
 Jumlah Host Per Subnet 
255.0.0.0
/8
116.777.214
255.128.0.0
/9
28.388.606
255.192.0.0
/10
44.194.302
255.224.0.0
/11
82.097.150
255.240.0.0
/12
161.048.574
255.248.0.0
/13
32524.286
255.252.0.0
/14
64262.142
255.254.0.0
/15
128131.070
255.255.0.0
/16
25665.534
255.255.128.0
/17
51232.766
255.255.192.0
/18
1.02416.382
255.255.224.0
/19
2.0488.190
255.255.240.0
/20
4.0964.094
255.255.248.0
/21
8.1922.046
255.255.252.0
/22
16.3841.022
255.255.254.0
/23
32.768510
255.255.255.0
/24
65.536254
255.255.255.128
/25
131.072126
255.255.255.192
/26
262.14462
255.255.255.224
/27
524.28830
255.255.255.240
/28
1.048.57614
255.255.255.248
/29
2.097.1526
255.255.255.252
/30
4.194.3042


Tabel Subnetting Kelas B


 Subnet Mask 
 CIDR Prefix 
 Jumlah Subnet 
 Jumlah Host Per Subnet 
255.255.0.0
/16
165.534
255.255.128.0
/17
232.766
255.255.192.0
/18
416.382
255.255.224.0
/19
88.190
255.255.240.0
/20
164.094
255.255.248.0
/21
322.046
255.255.252.0
/22
641.022
255.255.254.0
/23
128510
255.255.255.0
/24
256254
255.255.255.128
/25
512126
255.255.255.192
/26
1.02462
255.255.255.224
/27
2.04830
255.255.255.240
/28
4.09614
255.255.255.248
/29
8.1926
255.255.255.252
/30
163.842
2

Tabel Subnetting Kelas C

 Subnet Mask 
 CIDR Prefix 
 Jumlah Subnet 
 Jumlah Host Per Subnet 
255.255.255.0
/24
1254
255.255.255.128
/25
2126
255.255.255.192
/26
462
255.255.255.224
/27
830
255.255.255.240
/28
1614
255.255.255.248
/29
326
255.255.255.252
/30
64
2
Dari tabel-tabel subnetting di atas kita dapat melihat ada jumlah subnet dan jumlah host per subnet. Maksudnya adalah, sebagai contoh kita ambil subnetting kelas C pada Subnetting /29. Dengan menggunakan manajemen subnetting /29 pada kelas C ini berarti terdapat 32 kelompok jaringan dimana setiap kelompok jaringan mempunyai jumlah host yang aktif 6 host, tidak bisa 8 host karena sisa dua host digunakan sebagai ip network dan ip broadcast.

Sebagaimana sebuah network pada umumnya yang memiliki ip broadcast dan ip network, setiap network yang dihasilkan oleh subnetting juga memiliki ip broadcast dan ip network dengan cara yang sama, ip network menggunakan ip paling awal, dimana pada umumnya jika menggunakan case kelas C ip network adalah yang nilah host nya 0, sedangkan ip broadcast adalah yang nilai host nya 255. Dalam network yang dihasilkan oleh subnetting ini, ip host dan ip network akan berbeda-beda tergantung dari cidr prefix yang digunakan.

Contoh 192.168.1.1/29
ip network nya adalah 192.168.1.0 dan ip broadcast nya adalah 192.168.1.7, kenapa? karena /29 hanya memiliki total 8 host, 2 host digunakan untuk ip network dan ip broadcast dan sisa 6 host nya dapat digunakan untuk end user. Tapi itu baru pada blok subnet pertama, terlihat pada tabel subnetting kelas C, cidr /9 mimiliki jumlah subnet 32. Selanjutnya kita bahas pada artikel berikutnya di Konsep Perhitungan Subnetting berikut cara menghitung dari mana jumlah host per subnet dan dari mana jumlah subnet.

Semoga artikel Konsep Subnetting dan Subnet Mask bermanfaat, salam.

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Konsep Subnetting dan Subnet Mask"

  1. Penjelasannya sangat jelas dan mudah dipahami. Tapi artikel perhitungan subnetting gk bisa dibuka gan

    ReplyDelete